SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN - TEMPAT PENIMBUNAN KAYU ( TPK )
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
SILVIKULTUR HUTAN
TANAMAN
TENTANG
TEMPAT PENIMBUNAN KAYU
( TPK )
Oleh:
Zainal
Abidin 201410320311045
LABORATORIUM
KEHUTANAN
JURUSAN
KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2016
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan akhir silvikultur hutan tanaman ini dengan tepat waktu.
Laporan resmi ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan resmi ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Malang, Desember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
1.1
Latar Belakang................................................................................................................... 4
1.2
Tujuan................................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................. 6
BAB III METODOLOGI KERJA.............................................................................................. 7
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan......................................................................................... 7
3.2
Alat dan Bahan................................................................................................................... 7
3.3
Cara Kerja........................................................................................................................... 7
3.4
Metode Pengumpulan Data................................................................................................ 7
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................. 8
BAB V PENUTUP...................................................................................................................... 11
5.1
Kesimpulan....................................................................................................................... 11
5.2
Saran................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan
merupakan sumberdaya alam yang harus dimanfaatkan supaya menghasilkan devisa
bagi negara. Kegiatan pemanenan kayu merupakan salah satu bentuk pemanfaatan
sumberdaya hutan. Pemanenan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penebangan,
penyaradan dan pengeluaran kayu dari hutan. Dalam proses pemanenan, kayu yang
dihasilkan ditumpuk sementara di TPK sebelum sebelum dikirim ke konsumen atau
industri. TPK sebagai tempat menumpuk kayu sementara harus mempunyai luasan
yang cukup untuk kegiatan muat bongkar, menumpuk kayu dan untuk peralatan
pembalakan lainnya.TPK Merupakan singkatan dari yaitu Tempat Penimbunan Kayu.
Sesuai dari namanya TPK merupakan lokasi penimbunan kayu yang berasal dari
hutan sebelum dipsarkan. Seluruh kayu yang masuk ke TPK harus diberi kode
indentitas yang jelas.
Penumpukan
kayu dilakukan berdasarkan ukuran sortimen. Lokasi penimbunan kayu diutamanakn
dekat dengan jalan raya. Tujuannya yaitu untuk memudahkan pengangkutan log –
log dari hutan ke TPK atau ke lokasi pembeli. Ada tiga
tipe TPK, yaitu TPK A yangmeliputi 30.000
kubik ke atas / tahun, TPK B
meliputi 20.000 kubik / tahun, sedangkan
TPK C meliputi 10.000 kubik / tahun. Penentuan lokasi TPK
ditentukan dekat dengan jalan raya untuk memudahkan pengangkutan kayu, dekat dengan areal tebang yang juga di tujukan untuk
mempermudah pengangkutan kayu dan juga dekat dengat daerah pemukiman
agar apabila terjadi sesuatu dapat cepat
mendapatkan bantuan dari warga sekitar.
Tempat
Penimbunan Kayu dilakukan sangat penting untuk penyuluhan kayu setelah dari
lokasi tebang. Kayu yang berada di TPK diuji secara mendasar oleh penguji dari
KPH. Kayu – kayu ditumpuk berdasarkan sortimen untuk
memudahkan dalam pengolahan pohon. Alur perjalanan kayu mulai dari hutan yang di sertai 304 A
dan 304 B yang memiliki (A1, A2) dan A3, dimana A1 dengan diameter untuk rimba 10-19
cm dan yang bukan rimba 4-19 cm, A2 dengan diameter untuk rimba 20-29 cm dan yang bukan rimba 22, 25, 28 cm, dan A3
sama antara rimba maupun bukan rimba, yaitu 30 cm ke atas, setelah itu kayu di masukan ke dalam TPK, yang kemudian
akan di terima oleh mandor pengarah, kemudian
di hitung jumlahnya untuk mengeek jumlah kayu tetap, kurang atau lebih,
dan kemudian kayu di kapling yang mana kayu
di tumpuk pada TPK. Pengujian kayu di lakukan mulai dari kualitas dan diameter dan
pengukuran ulang mutu di lakukan oleh penguji. Pengkaplingan kayu di lakukan
dengan di tumpuk berdasarkan kualitas dan juga berdasarkan kelas kayu.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dalam praktikum ini adalah:
1)
Untuk mengetahui pengertian TPK
2)
Untuk mengetahui kegiatan TPK
3)
Untuk mengetahui informasi di TPK
4)
Untuk mengetahui sejarah di TPK Garahan
5)
Untuk mengetahui kode kode yang terdapat
pada setiap log kayu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tempat
Penimbunan Kayu merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan kayu
sebelum diolah. Tempat penimbunan kayu umumnya berada didekat dengan tempat
pengolahan/pemasaran. Lama kayu berada di TPK relative blebih lama disbanding
dengan di lokasi pengumpulan,
( Abdul . 1996 ).
Setiap
penyerahan dan penjualan kayu harus dibuatkan surat izin. Syarat bukti
dimasukakan agar kayu yang dijual benar – benar legal dan ada buktuinya. Pihak
TPK sangat berperan dalam kegiatan di TPK,
( Roziqin 2000 ).
Kegiatan di TPK ( log yard ) Dimulai
ketika truk masuk lalu alat pemupukan (stocher) bergerak kesamping dan
memasukkan garbunya ke bagian paling bawah dari muatan dan muatan itu didapat
oleh penjepit yang berbentuk lengkung. Muatan yang dipegang oleh alat penumpuk,
pengemudi bisa memindahkan muatan dengan aman. Alat penumpuk ini akan
mengangkat semua muatan dan mundur dari truk kemudian menyebar dan menyusun
kayu secara bertigkat,
( Kennet,1972 ).
Tempat Penimbunan Kayu
(TPK) adalah tempat untuk menimbun kayu yang merupakan penggabungan kayu-kayu
dari beberapa TPn. Tempat Penimbunan Kayu hutan berada di darat (logyard) untuk
menampung kayu bulat milik IUPHHK. Sebelum di olah, kayu yang banyak jumlahnya
disimpan diareal Tempat Penimbunan Kayu (TPK) dalam bentuk tumpukan-tumpukan,
(Saepul, 2006).
Menurut Pambudi (2009)
pemisahan kayu log dilakukan berdasarkan jenis kayu floaterdan sinker. Kayu floater adalah log yang terapung di atas air,
sedangkan kayusinker adalah kayu yang
tenggelam di air (sungai). Pemisahan kayu log berdasarkan jenis floater dan sinker dilakukan
untuk memudahkan operator loader dalam mengambil kayu yang akan dilego ke sungai
untuk dibuat rakit.
BAB
III
METODOLOGI
KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa 29 November 2016
Waktu :
14.00 – selesai
Tempat :
TPK Garahan. RPH Garahan. BKPH Sempolan. KPH Jember
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
adalah
Alat
: Alat tulis,kamera,Quisioner
Bahan
: TPK
3.3 Cara kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum
ini adalah
1. Mendengarkan
penjelasan dari pemateri
2. Bertanya
mengenai hal – hal yang belum dipahami
3. Mencatat
hal – hal penting
3.4 Metode Pencarian Data
Adapun
metode pencarian data dalam praktikum ini adalah
1. Diskusi
2. Tanya
jawab
3. Ceramah
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Adapun Pembahasan data
pengamatannya mendapatkan data dari diskusi dilapangan loakasinya yaitu di
TPK.TPK adalah suatu tempat untuk menyiapkan kayu sebelum dirakit dan diangkut
atau dipasarkan. Terdapat tipe-tipe TPKyaitu sebagai berikut.
1. TPK
A yang meliputi 30.000 kubik ke atas per Tahun
2. TPK
B yang mampu menampung 20.000 kubik per Tahun
3. TPK
C yang mampu menampung 10.000 kubik per Tahun
TPK (Tempat Penimbunan Kayu)
garahan dibangun pada tahun 1995 yang berlokasi di sumberjati. Karena akses
jalan yang sulit maka dipindah ke garahan dengan lokasi yang strategis dan
akses mudah.Penentuan lokasi TPK yakni penentuannya yaitu luas arealnya harus
lebar luas karena untuk menampung
banyaknya kayu dan kemudian dekat dengan jalan raya.
Alur perjalanan kayu di TPK, yaitu
kayu yang berasal dari hutan produksi perhutani ( Hasil pemanenan kayu ) berupa
log disetorkan di TPK dan diterima oleh mandor penerimaan, kemudian akan
diberikan administrasi oleh mandor pengarah. Setelah itu dilakukan pengesahan
dengan nota sementara 304 C oleh mandor pengarah dan diuji oleh tim tinggi
independent berdasarkan ciri fisik kayu (kualitas kayu)
panjang,diameter,volume, dan cacat kayu. Setelah lolos uji dilakukan
penyeleksian berdasarkan mutu kayu selanjutnya akan di kapling menurut
sortimennya. Setelah itu dilakukan proses pemasaran penjualan yang dilakukan
melalui lelang, sitem kontrak dilangsung dan E-comerce. Pengujian kayu, ini
dilakukan oleh KPH. Karena mandor tidak berhak menguji.
Berikut ini adalah beberapa mutu
kayu yang terdapat di TPK GArahan dan sesuai dengan kebijakan dari Perum
Perhutani.
Rimba
|
Jati
|
Pinus
|
Prima (P)
|
Istimewa
|
Prima
|
Kedua (D)
|
Utama
|
Kedua (D)
|
Ketiga (T)
|
Prima (P)
|
Ketiga (T)
|
Keempat (M)
|
Kedua (D)
|
Keempat (M)
|
Ketiga (T)
|
||
Keempat (M)
|
Pada setiap log terdapat kode yang
menjadi identitas dari setiap log. Berikut ini adalah maksud dan arti dari
masing masing kode pada log
5d = petak
10/7 = pohon
5
= sortimen
26 = 32 = Panjang
Berisi panjang diameter,mutu dan
lokasi asal usul petak. Untuk pinus
catnya berwarna hijau dan untuk jati berwarna putih.
Pengkaplingan kayu dilakukan
setelah diuji dan ditumpuk berdasarkan sortimen. Jadi pemilihan kayu yang baik
ditempatkan pada lokasi kapling tertentu. Pengkaplingan berdasarkan
panjang,mutu,diameter asal jenis tebangan.
Jenis kayu yang ada di TPK Garahan, yaitu
a. Kayu
jati
b. Kayu
mahoni
c. Kayu
pinus
Masing masing log dipisahkan
menurut asal jenis tebangannya. Tipe penebangan yang dimaksud antara lain:
1. A = yaitu untuk kayu hasil tebang habis
2. B = yaitu untuk kayu hasil tebangan penjarangan
3. C = yaitu untuk kayu hasil tebangan di pinggir
jalan
4. D2 = yaitu untuk kayu hasil bencana alam
Pada masing masing jenis kayu
terdapat sortimen yang berbeda pula. Perbedaan tersebut didasarkan pada jenis
kayu yang berbeda. Berikut ini adalah sortimen kayu untuk masing masing jenis
tegakan.
1. JATI
A1 :
47. 10,13 16,19 (KBK) Kayu Bulat Kecil
A2 :
21-29 (KBS) Kayu Bulat Sedang
A3 :
30 (KBB) Kayu Bulat Besar
2. RIMBA
A1 :
16-19
A2 :
20-19
A3 :
30 UP
Kendala yang dihadapi yaitu
pemasarannya, pemasarannya tergantung server karena jika sistemnya online bila
server problem maka pemasarannya juga tersendat, Musim yang tidak menentu
membuat pasokan kayu tidak menentu.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
pelaksanaan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1) TPK
adalah Tempat Penimbunan Kayu sebelum dipasarkan
2) TPK di garahan termasuk TPK tipe C.
3) Kegiatan
di TPK meliputi pengurusan administrative sortimen log hingga pemasaran
4) Tipe
TPK di garahan masuk dalam tipe c yaitu kapasitas dibawah 10.000cm3 pertahun
5) Jenis
kayu di TPK garahan adalah pinus,jati,rimba
6) Pengkaplingan
dilakukan berdasarkan ukuran panjang mutu,diameter da nasal usul jenis tebangan
dan sortimen kayu
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini
adalah lokasi praktikum agar kedepanya diperbaiki lagi dan dirawat.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul,
Manan . 1996 . Prosesing Kayu. Gramedia
. Jakarta
Kennet
. James . 1972 . Log yard. Oxford
university united state of America.
Pambudi,
2009. Tata Kelola Kayu Hutan. Buana
Raya. Surabaya
Roziqin
. Romli . 2000 . Pengolahan kayu dan
pemanenan. Surya press. Semarang
Saepul,
2006. Pengelolaan dan Pemanenan Kayu
Hutan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
LAMPIRAN
Comments
Post a Comment